Tata bahasa

Image result for bahasa arab dialek

Kosakata bahasa Arab dibagi dalam tiga kelompok, Ism (kata benda), Fi'l (kata kerja), dan Harf (partikel fungsional). Bahasa Arab termasuk bahasa infleksional.

Struktur kalimatnya berupa konstruksi topik-komentar atau dikenal juga sebagai Mubtada' wa Khobar. Ada dua macam frasa dalam bahasa Arab, yaitu Jumlatu-l-ismiyyah (frasa nominal) dan Jumlatu-l-fi'liyyah (frasa aktif).

Ada dua macam gender pada Ism dan Fi'l yaitu Mudzakkar (maskulin) dan Mu-annats (feminin). Tiga macam bilangan untuk Ism dan Fi'l yaitu Mufrad (tunggal), Mutsanna (dwi), dan Jama' (jamak).

Bilangan jamak terbagi tiga kategori, yaitu Jama' Mudzakkar Salim (jamak biasa maskulin), Jama' Mu-annats Salim (jamak biasa feminin) dan Jama' Taksir (jamak tak beraturan). Khusus untuk Ism ada dua macam artikel, yaitu Ma'ruf (definit/tertentu) dan Nakirah (non-definit).

Ism ada tiga tingkat peran Kasus gramatikal, yaitu nominatif, akusatif, dan genitif. Ism nominatif berperan sebagai subjek kalimat, Ism akusatif berperan sebagai objek (langsung/tidak langsung), Ism genitif berperan sebagai objek preposisional atau pemilik.

Contohnya pada kata Rojul (pria) dan Madinat (kota)



Cara membentuk Jumlatu-l-ismiyyah—1. Frasa Kata benda biasa: seluruh anggota dalam frasa harus sesuai case, gender, number, dan article-nya:
  • Rojulun Hasanun (pria tampan), Ar-rojulu l-hasanu (pria tampan itu) <-- frasa ini Nominatif maka berfungsi sebagai Subjek kalimat.
  • Rojulan Hasanan (pria tampan), Ar-rojula l-hasana (pria tampan itu) <-- frasa ini Akusatif maka berfungsi sebagai Objek.
  • Rojulaan Hasanaan (dua pria tampan), ar-rojulaan l-hasanaa (dua pria tampan itu) <-- Nominatif
  • Madinaatin salamin (kota yg aman), al-madinati s-salami (kota yg aman itu) <-- Genitif maka berfungsi sebagai Objek Preposisi.
Contoh penggunaan:
  • ar-Rojulu l-hasanu yamsyiy fiy l-madinati s-salami <-- perhatikan case Subjek dan case Objek Preposisi
(pria tampan itu berjalan di kota yg aman itu)
  • Ro'aytu ar-rojula l-hasana <-- perhatikan case Objek
(ku melihat pria tampan itu)
  • Marortu bi ar-rojuli l-hasani <-- perhatikan case Objek Preposisi
(ku berpapasan dengan pria tampan itu)
2. Frasa kepemilikan: Dalam hal frasa kepemilikan maka Ism yang dimiliki disebut terlebih dahulu daripada Ism pemiliknya. Ism pemilik pasti dalam case Genitif. Contoh:
  • bintu Ahmadi <-- Nominatif
  • binta Ahmadi <-- Akusatif
  • binti Ahmadi <-- Genitif
(putri Ahmad)
Contoh penggunaan
  • Dzahabat bintu Ahmadi ila-l-madrosati <-- perhatikan bintu(putri) dalam case Nominatif, sedangkan pemilik tetap Genitif.
(putri Ahmad pergi ke sekolah)
  • Ro'aytu binta Ahmadi <-- perhatikan binta(putri) dalam case Akusatif
(ku melihat putri Ahmad)
  • Marortu bi binti Ahmad <-- perhatikan binti(putri) dalam case Genitif
(ku berpapasan dengan putri Ahmad)
Ism genitif bisa bertumpukan dengan nama yang dibentuk dari Frasa kepemilikan.
  • 'abdu-llahi ibnu Abiy Bakrin <-- Abdullah Nominatif, Allah pemilik 'abdu, Abu Bakar dalam case Genitif sebagai pemilik Abdullah
(Abdullah putra Abu Bakar)
Fi'l (kata kerja) hanya ada 3 bentuk dilihat dari segi waktu, fil madhi (kata kerja bentuk lampau), fi'l mudhari' (kata kerja bentuk sekarang dan akan datang) dan fi'l amr (kata kerja bentuk perintah), masing-masing fi'l ini mempunyai tanda-tanda yang bisa dijadikan sebagai alat untuk mengidentifikasi setiap bentuk fi'l.
Fi'l madhi tandanya adalah:
  • Bisa menerima ta' fa'il, contohnya:
سافرتُ، سافرتَ، سافرتِ
  • Bisa menerima ta' ta'nits, contohnya:
سافرتْ، عادتْ، صارت
Fi'l mudhari tandanya adalah:
  • Bisa dimasuki oleh huruf siin dan saufa, contohnya:
سَيَصْلى ناراً,سَوْفَ يعود
  • Bisa dimasuki oleh huruf-huruf jazm seperti lam dan laa nahiyah (untuk melarang), contohnya:
لم يحضر,لاتحضر
Adapun fi'l amr, tandanya adalah :
  • Bisa menerima nun taukiid, contohnya:
اذهبنَّ, اسمعنَّ
  • Bisa menerima ya' mukhatabah, contohnya :
أذهبيْ, اسمعيْ

sumber: Wikipedia 

0 comments